Haru biru itu berjubah Niat baik


 

Eddy Ngganggus


Keinginan sebagian rakyat saat ini menelisik motif bertindak  penguasa karena rakyat melihat ada kejadian yang tidak wajar sedang terjadi.  Mendeteksinya dilakukan  melalui history apa buah yang sudah dihasilkan selama berkuasa. Ini adalah salah satu parameter yang paling fair. Apakah motifnya kasih, citra diri, motif ekonomi ? dan motif lainnya akan nampak dari buah karya yang pernah  di hasilkan. Ukuran-ukuran sukses di tabulasi dengan parameter hasil karya. Rakyat berada pada 2 kesimpulan , masing-masing ada yang menyatakan pemerintah sukses ada yg menyatakan kurang sukses.  Rujukan sukses dan tidaknya  yang jadi acuan bersama adalah PANCASILA, karena itulah rujukan Etik bangsa Indonesia. Persoalannya saat ini penilaian etik terhadap proses politik di Indonesia pada PILPRES kali ini fariasinya beragam. Ini menjukan kesenjangan moral bangsa kita masih berjauhan . Ini indikasinya etika bangsa kita sedang bermasalah.

[  ] EMPATI , penangkal kebenaran semu.
Yang sejati dari kebenaran dalam politik itu adalah kepura-puraan . Karena  apa ? Karena sudah tidak ada kebenaran yang murni dalam politik.  Semuanya penuh intrik, taktik, untuk memenangkan lomba raup pengaruh. Alhasil kebenaran dalam politik adalah kebenaran semu.

Empati adalah salah satu kualitas peradaban yang bisa memberi solusi memurnikan yang semu dalam politik . Apa artinya ? Melihat politik dengan mata orang lain, mendengar politik dengan telinga orang lain  merasakan dampak politik dengan perasaan orang lain. Kedengarannya Filosofis. Yah, begitulah kadang cara-cara filosofi bisa memberi jawaban yang lebih pas dari cara normatif. Dengan ungkapan filosofis   kaidah emas  bisa dipraktekan ,yakni kita merasakan sebagaimana orang lain merasakannya, kita tidak suka melihat sebagaimana orang lain tidak suka melihatnya, kita tidak suka mendengar sebagaimana orang lain tidak suka mendengarnya. Ada penghormatan pada apa yang di alami orang lain. Empati ini adalah salah satu kekuatan terbesar manusia.

[  ] Bentuk tertinggi dari pengetahuan adalah empati.
Menantang prahara  agar dianggap satria. Pernyataan ini tampak benar, karena bangunan konstruksi berpikirnya tampak luas dan out of the box.
Tetapi ingat rakyat tidak peduli seberapa banyak ilmu yang kamu tahu tentang cara mensejahtetakan rakyat  ini  sampai mereka tahu seberapa besar kamu peduli pada mereka . Tunjukkan peduli atau itu dengan tidak melawan hukum. Bagaimana kamu yang katanya peduli terhadap negeri ini namun pada saat yang sama kamu melanggar hukum ?
Kekuatan yang bisa mengharmoniskan hubungan sesama anak bangsa saat ini adalah cinta dan empati terhadap etika bernegara, dengan wujud mencintai dan empati pada sesama anak bangsa, yang setuju maupun yang mengkritik penguasa.
Belajar untuk berdiri di posisi si pengeritik, untuk melihat melalui mata mereka, dari situlah solidaritas dimulai. Empati adalah kualitas karakter yang dapat mengubah dunia, kata Barrack Obama.

Bagaimana cara memulai empati ?
Empati membutuhkan pengetahuan bahwa kamu tidak tahu apa-apa. Untuk itu pinggirkan dulu perasaan seolah-olah tahu segala hal. Bilapun kamu tahu rendahkanlah hatimu untuk juga mendengarkan orang lain terlebih dahulu (terutama dengan hati, bukan dengan telinga).

Niscaya keburukan akan terdesak bila ETIKA diterapkan secara konsisten dalam interaksi sesama setiap hari. Pamor yang tinggi hanya berguna sesaat saja, selebihnya akan jadi petaka bila etika di abaikan, bila motif memberi, motivasi berteman, motif  kerja untuk pencitraan diri. Etika akan relefan disetiap masa. Itu kebutuhan dasar yang abadi. Pencitraan diri  akan menjadi PERADABAN lama  di ganti dengan EMPATI sebagai peradaban baru. 

Mempraktekan sila ke 2 hingga ke 5, tanpa mempraktekan sila 1 dalam Pancasila atau sebaliknya itu berarti Pancasila di preteli . Mempreteli sila-sila dalam Pancasila adalah kekejaman Spiritual.

Politik mesti ditata sebagai proses menyusun kesejahteraan bersama, bukan sendiri-sendiri. Di sana ada belajar bersama, ada susah senang bersama.

Ketika orang baik disakiti, semua orang yang disebut baik menderita bersamanya. Itulah jubah yang bisa kita kenakan untuk menghalau haru birunya kasih yang mulai mendingin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kemalangan maupun kesenangan permanen itu ilusi

MBAH PON TAK MENGENALNYA

Di PHK , Sedih tetapi jangan Sepi