Bernyanyi , Komunikasi Sosial Berirama


“ Lomba paduan suara adalah lomba mengolah perbedaan menjadi harmony. Para penyanyi yang terlibat di dalamnya memiliki banyak perbedaan, diantaranya tinggi rendah suara, warna suara, ketepatan membunyikan suara sesuai nada, dan lainnya. Perbedaan ini unik dan khas. Tidak ada  yang lebih baik dari yang lain, tidak ada yang lebih mulia satu dari yang lain . Semuanya baik, semuanya mulia.”

Peserta lomba Sejenis Stasi F.X.Naimata

Ragam perbedaan suara yang tadinya tampak biasa-biasa saja bila dinyayikan sendiri-sendiri, kemudian menjadi berbeda saat dipadu dalam satu tim melalui sentuhan ritmik, pengaturan modulasi suara, pengaturan irama, lalu menghasilkan karya  seni . Menghasilkan harmony. Keindahan tercipta dalam kebersamaan dari perbedaan. Perbedaan menjadi sumber harmony, berkat kepiawaian merangkai nada yang melibatkan rasa, asa dan akal. Harmony akan lebih tampak di dalam tim daripada sendiri-sendiri atau individu. Tidak ada harmony tanpa perbedaan.

Setidaknya itulah rasa & makna yang  didapat dari arena malam pertama lomba paduan suara antar wilayah, stasi se paroki St.Yoseph Pekerja Penfui, tanggal 26 Mei 2023. Masing-masing peserta lomba tampil dengan dendang suara yang diusahakan indah agar bisa  memukau penonton, terutama para juri. Dan untuk itu mereka berhasil. Keindahannya semakin tampak semarak terpancar dari keindahan  balutan seragam yang di kenakan peserta lomba. Saat mereka sukses memukau orang lain, maka saat ini sesungguhnya komunikasi sosial itu berhasil. Komunikasi lewat seni adalah salah satu metoda komunikasi yang merajut solidaritas, mengakrabkan relasi. Ini model komunikasi yang efektif untuk menjalankan & menyelaraskan karya pastoral antara umat dengan gereja.

Ini bentuk lain komunikasi antar individu, individu dengan hirarki, hirarki dengan hirarki . Komunikasi berirama lewat senandung lagu yang di kemas dalam lomba. Lomba dalam keniscayaan untuk menang. Bila kalahpun tidak jadi soal. Karena  ini adalah sebuah komunikasi sosial. Sebagaimana di dalam komunikasi tidak ada yang menang , tidak ada yang kalah. Yang ada adalah komunikasi sudah terbangun, relasi sudah di rajut. Komunikasi memenangkan jiwa dari  jerat sifat individualistis, sifat ego kelompok, sifat inklusivisme. Komunikasi berirama ini menghasilkan solidaritas, dengan begitu kita semua menghadirkan kerajaan Allah di bumi, sebagaimana harapan doa  bapa kami “ datanglah kerajaanMu di atas bumi seperti di dalam surga ”. 

Ikut berpartisipasi dalam lomba ini adalah salah satu pemberian terbaik kepada sesama.  Kesempatan lomba  ini untuk memberikan  yang terbaik pada sesama, itu sudah di tunjukan oleh seluruh peserta lomba. Bernyanyi yang baik tidak mungkin menyakiti sesama. Bila yang terbaik yang diberikan hingga tidak ada yang tersakiti , maka yang tinggal hanyalah kasih”.

Yang bernyanyi semuanya bagus, ini akan menyulitkan para juri untuk menentukan siapa yang juara. Siapa yang bisa selamat dari kekalahan ? saya berjenaka & berkata dengan salah satu peserta lomba  , “Imanmu menyelamatkanmu dari kekalahan”. Hehehehe….. selamat berlomba.

Naimata, 27 Mei 2023. 

Eddy


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kemalangan maupun kesenangan permanen itu ilusi

MBAH PON TAK MENGENALNYA

Di PHK , Sedih tetapi jangan Sepi