SKAK, SKen AKhlak
Oleh Eddy Ngganggus
Menawarkan janji serupa beberapa tahun silam ,namun tidak terwujud hingga saat ini, lalu janji yang sama & gagal itu dilakukan secara berulang-ulang, itu bisa di pastikan janji HALUSINASI. KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefenisikan halusinasi adalah pengalaman indra tanpa adanya perangsang pada alat indra yang bersangkutan . Sesuatu yang sebenarnya tidak ada namun di rasakan sesuatu itu seolah ada. Sang penderita halusinasi namanya HALUSINAN (Penamaan subyektif oleh penulis). Kehidupan sang halusinan selalu berada dalam persepsi pribadinya yang seolah-olah ada dan bisa , semua yang dipikirkannya seolah-olah bisa ia gapai.
Bahan yang menimbulkan halusinasi namanya halusinogen. Korban halusinasi dari sang halusian kita sebut saja “KORBAN HALUSIAN”, ingat bukan halusinan, karena halusinan adalah penderita halusinasi. Salah satu bentuk manifestasi halusinasi adalah SESUMBAR JANJI. Apa itu ? berbicara besar , hyperbol, janji yang jauh, tidak realistis. Misalnya tidak satunya janji dengan perwujudan janji, tidak satunya kata dan perbuatan, tidak satunya data dan fakta. Salah satu contoh bahan yang membentuk halusinasi adalah ambisi yang tidak realistis. Ini ambisi negatif.
Halusinan dan korban halusinan hidup dan berada dalam satu komunitas sosial. Akan menjadi pathogen yang memilukan bila struktur sosial sang halusinan berada di atas korban halusinan. Mengapa ? karena halusinasi itu sudah pasti sebuah kondisi tidak sehat mental. Karena terkait dengan masalah kesehatan mental maka dampak pada relasi antara sesama dalam komunitas sosial ini akan di liputi cekaman rasa was-was, bahkan hingga rasa takut. Yang sulung atau mula-mula dari halusinasi adalah rasa takut berlebihan ,takut kehilangan pamor, takut kehilangan peran, takut kehilangan perkenan , takut kehilangan pengaruh, gelisah bila tidak lagi menjadi figur publik, gelisah bila tidak lagi menjadi tokoh dan ragam gelisah dan rasa takut lainnya. Karena memang inilah dampak dari halusinasi bila tidak segera di blokir. Halusinan sudah pasti negatif. Yang dilakukan sang halusinan untuk menghilangkan rasa takut yang mendera , salah satunya adalah dengan cara membuat sesumbar atau janji yang besar, hyperbol. Tujuannya adalah untuk menggairahkan mood dirinya dan mood orang yang di pengaruhi. Ini adalah strategi mood set atau pola menggairahkan mood atau suasana hati. Mindset atau pola berpikir yang baik dan benar di pinggirkan.
Pergesaran pola pikir dan pola rasa pada suasana hati disebabkan oleh karena kondisi akhlak manusia yang sedang mengalami degradasi. Karena tidak menyertakan budi pekerti dalam berelasi dengan lingkungan baik masyarakat maupun alamnya. Pemilihan kata yang tidak santun dalam berkomunikasi, kesanggupan menjaga rasa antar sesama yang mulai pudar , tenggang rasa dengan sesama mulai redup, merusaki kehidupan pernikahan dengan berpura-pura setia dengan pasangan hidup padahal diam-diam berhubungan dengan pasangan lain. Ini sebagian kecil contoh degradasi akhlak itu. Ini mesti segera di pulihkan kembali, agar halusinasi bisa berubah menjadi humanisasi. Martabat diri , keluarga dan manusia lain menjadi paling luhur, yang bisa menyelamatkan kita dari kerusakan tubuh, mental, dan juga yang terutama kita akan kehilangan simpati orang lain yang bakal menolong di saat nanti kita tidak bisa menolong diri kita sendiri. Sertakan selalu akhlak dalam berelasi dengan sesama. Tanpa akhlak tidak akan ada kemanusiaan. Mari kita sken akhlak kita dengan sifat jujur.
Komentar
Posting Komentar