CARA MENDERITA YANG MELEGAHKAN


Oleh: Eddy Ngganggus 


Orang minim akal kadang harus mengalah dari orang  banyak akal, hanya saja karena "kengototan" orang  banyak akal yang  terlalu rasional mencerap keadaan yang kadang hanya bisa di tangkap dengan rasa oleh si minim akal. Bagi orang minim  akal , ia membiarkan rasa mendominasinya karena ia kenal betul dirinya, rasanya (baca perasaan) yang memiliki logika dengan kelembutannya tersendiri. Ia di pandu oleh logika rasa bukan logika rasional. Contoh cara orang minim akal berurusan dengan penderitaannya. Ia tau bahwa penderitaan tidak akan pernah bisa jauh dari hidup manusia. Ia tau bagaimana cara menderita yang melegahkannya.
Memilih cara menderita yang tepat akan melegahkan. Menetapkan cara menderita yang salah akan melelahkan. Cara berurusan dengan derita menentukan kelegaan hidupnya. 
Untuk bisa hidup legah mesti lewat jalan menderita. Via jalan derita mana ? Via dolorosa , lewat jalan yang di lalui Yesus saat memikul salib dari benteng Antonia menuju ke gereja makam kudus. Sepanjang  perjalanan dari benteng Antonia menuju makam kudus isinya hanya nestapa. Di awali dengan  pengkhianatan, lepas tangan, lalu  pemukulan, olokan, cercaan, rasa lapar, haus, lelah, di tinggal sendirian, lalu sampai di ujung yang terjauh dari derita itu adalah kematian. Ini adalah sengat paling ganas yang takan ada yang bisa lolos darinya.
Kalau begitu bagaimana memulai memilih derita yang melegahkan  ?
Pertama-tama miliki salib. Salib simbol derita mesti di miliki. Jangan cuman di pandang. Koq di miliki ? Bukannya di hindari ? Derita itu sesuatu yang terberikan dan sudah jadi bagian dari hidup, tak terhindarkan. Kita lahir dari ibu yang menderita, ke dalam dunia yang berisi derita , terus bekerja dalam derita, lalu akan mati karena derita.  Tidak mungkin hidup tanpa derita. Derita itu kekal adanya. 

Hukum kekekalan Derita 

Derita tidak bisa dimusnahkan , itulah dalil /hukum kekekalan derita. Meskipun derita itu kekal, ia bisa di kendalikan.  Mengendalikan derita adalah salah satu pilihan dengan cara menghadapinya. Sia-sia menghindari derita karena ia ada di mana-mana. Derita pasti permanen lalu berujung pada maut. Baginya derita tidak bisa di musnahkan tanpa salib. Mengapa ? Rujukan history dunia yang pernah menampilkan benda yang begitu berkuasa memperlihatkan dua kutub kontras sekaligus dalam satu kisah mati lalu hidup kembali adalah peristiwa SALIB KRISTUS.
Benda ini memiliki makna simbolis sekaligus makna sesungguhnya. Yesus identik dengan salib, Yesus identik dengan kebenaran dan kebaikan, Yesus identik dengan kuasa tak terbatas. Yesus adalah bukti dari apa yang diimani. 
Makna sesungguhnya salib bisa menjadi sarana inisiasi perubahan dari yang buruk menjadi lebih baik. Pada tataran rasa ini bisa di imani, pada tataran akal ini bisa di rasionalkan. Rasionalisasinya lewat peran salib yang identik dengan Yesus sang tak terbatas. Di dalamnya sang minim akal bisa memahami dengan mudah apa yang sebelumnya hanya bisa di pahami lewat iman.
Derita hanya bisa dileghakan dengan salib. Mengapa?  Karena di balik salib ada mahkota. Sengat derita yakni maut di kalahkan oleh kebangkitan. Hai maut di manakah sengatmu ? Kebangkitan adalah mahkota itu.
Salib punya kekuatan "mistis", namun bukan mistis perdukunan. Pada salib ada kematian juga ada kehidupan. Yang melawannya pasti mati, yang taat padanya pasti hidup . Yang butuh bukti dari Kekuatan ini boleh menentang atau menurutinya, lalu lihat apa yang akan terjadi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kemalangan maupun kesenangan permanen itu ilusi

MBAH PON TAK MENGENALNYA

Di PHK , Sedih tetapi jangan Sepi